PERTAMA KALINYA, ARAB SAUDI JATUHKAN VONIS HUKUMAN MATI TERHADAP PEREMPUAN

 Hasil gambar untuk ilustrasi hukuman mati perempuan



situsjudi.online - Aktivis hak asasi manusia Arab Saudi, Isra al-Ghomgham, akan muncul dalam sidang hari ini setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati terhadapnya dalam sidang rahasia Agustus lalu. Dalam sidang kali ini, hakim akan menentukan rekomendasi hukuman mati yang diajukan oleh jaksa penuntut umum Saudi.


 Pemenggalan kepala biasanya dipilih oleh pihak penegak hukum Saudi untuk keputussan kumuman mati, apabila telah diratifikasi oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud.



 Ghomgham (29 tahun) merupakan aktivis perempuan pertama yang akan dijatuhi hukuman mati. Dia dipenjara sejak 2015 lalu bersama dengan lima tahanan lain yang ditangkap bersamaan.


 Perburuan terhadap para aktivis pembela HAM di Saudi semakin memburuk sejak Pangeran Muhammad bin Salman mewarisi tahta kerajaan tahun lalu. Meski sebelumnya Pangeran Muhammad diproyeksikan sebagai reformis, karena telah mencabut beberapa larangan ketat bagi perempuan, namun kini reputasi itu memudar.



 Terlebih dengan adanya kasus wartawan Jamal Khashoggi yang diduga dibunuh karena sering mengkritisi pemerintah Saudi. Khashoggi dikalim telah dibunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul,Turki, pada 2 Oktober lalu dan mayatnya di mutilasi.


 Ghomgham sendiri diyakini menjadi target karena berperan besar dalam aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang digelar di wilayah Qatif sejak 2011 lalu. Dia menuntut agar diskriminasi terhadap minoritas Syiah di negara itu diakhiri serta tahanan politik di bebaskan.


 Ghomgham telah ditahan selama hampir tiga tahun di penjara al-Mabahith di Dammam, ibu kota Provinsi Timur Arab Saudi, yang sebagian besar dihuni oleh minoritas Syiah. Tuduhan yang diajukan terhadap Ghomgham sebagian besar terkait dengan partisipasinya dalam protes damai serta dokumentasi mereka di media sosial.



Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa soal Saudi (ESOHR) menyatakan bahwa putusan diberikan terhadap Ghomgham tidak independen dan hanya melayani kepentingan Raja Salman langsung. Selama berada dalam tahanan, Ghomgham bahkan tidak diberi pengacara.

Dia baru didampingi pengacara setelah ayahnya menulis petisi sumbangan untuk membayar pengacara sebesar 300 ribu riyal Saudi, dan seorang pengacara melihat petisi yang beredar di media sosial tersebut lalu menawarkan pelayanan pro bono

Menurut penghitungan terbaru oleh ESOHR, sebanyak 93 orang dieksekusi di Saudi pada 2018 atas tuduhan politik dan narkoba. Setidaknya 62 tahanan saat ini terancam hukuman mati, termasuk delapan anak di bawah umur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEDERET PENGHORMATAN TINGGI DARI JOKOWI UNTUK ANI YUDHOYONO

10 OLAHAN MOCHI ENAK DAN PALING TERKENAL, DIJAMIN BIKIN GAGAL DIET!

SAH! 10 MOMEN AKAD NIKAH SELEBGRAM AKFY SAGA & FATMA