PEDULI KAUM DISABILITAS, STARBUCKS BUKA CAFE PERTAMA BERBAHASA ISYARAT
situsjudi.online - Rebecca Witzofsky, seorang mahasiswi tuna rungu di Universitas Gallaudet di Washington dan temannya, Nicholas Carapellati yang sedang ingin menikmati segelas kopi sekarang tidak harus bersusah payah menyampaikan pesanannya.
Retail kopi terbesar Amerika Serikat, Starbucks, membuka kafe pertama di Amerika Serikat yang memiliki layanan pemesanan dengan menggunakan bahasa isyarat.
Kafe ini dibuka di timur laut Washington dekat dengan kampus Gallaudet, yang merupakan satu-satunya universitas di dunia yang semua kurikulumnya dikhususkan untuk penyandang tuna rungu dan orang-orang yang mengalami kesulitan pendengaran.
Pada kafe tersebut,semua pegawainya yang hampir seluruhnya tuna rungu atau kesulitan mendengar, berkomunikasi dengan pelanggannya menggunakan bahasa isyarat.
Kafe itu terinspirasi dari sebuah toko yang buka di Kuala Lumpur,Malaysia pada 2016. Dari luar dan sepintas, kafe tampak seperti toko Starbucks dipinggir jalan di ibu kota Negeri Paman Sam pada umumnya.
Para pegawainya mengenakan baju hitam dan celemek hijau yang menunjukkan logo perusahaan berada dibelakang meja kasir, untuk menyajikan minuman panas, minuman dingin dan kue kering yang di inginkan pelanggan.
Meski padat pengunjung , terutama pada saat pembukaan, suasana dikafe baru Starbucks tersebut cukup tenang, mungkin karena sebagai percakapan dilakukan dalam keheningan. Bagi Witzofsky, kafe itu seperti pencerahan.
"Kafe tersebut memberi pada penyandang tuna rungu,ruangan selain kampus.Tempat dimana kami dapat datang dan bersosialisasi,menyantap makanan dan bertemu dengan tuna rungu lainnya, dan juga pegawai yang penyandang tuna rungu,"katanya.
"Disini, namamu terpampang pada layar, hal ini membuat saya sangat menyukainya karena saat mereka memanggil nama saya, saya tidak perlu berusaha mendengar mereka,"ungkap Witzofsky girang.
Saat ini, untuk isyarat memesan segelas kopi: dua genggam tangan, salah satunya ditaruh diatas tangan lainnya, memutarkan tangan seperti gilingan kopi.
"Saya pikir ini merupakan kesempatan yang bagus untuk kita semua,"kata Peggy Hilbok, penyandang tuna rungu lainnya yang berbicara dengan bantuan penerjemah.
Komentar
Posting Komentar