KISAH MARTINA BAKER, GADIS MUDA ASAL AS YANG ALERGI SEGALA MACAM BAU
Martina Baker asal AS mengidap penyakit langka di mana nyawanya bisa terancam hanya karena bau. Bahkan hanya bau minyak goreng atau pemutih pakaian bisa memicu stok anafilaksis dan jika tak segera di tangani , Martina bisa saja meninggal dunia.
1. Suatu malam ia tiba-tiba merasa gatal parah pada sekujur tubuhnya
Pada suatu malam tiba-tiba tubuhnya ia merasakan gatal-gatal parah di sekujur tubuhnya dan langsung dibawa ke rumah sakit saat itu juga karena tenggorokannya membengkak. Dalam seminggu, ia bisa mengalami hal tersebut sebanyak tiga kali.
Setiap kali pergi keluar rumah, Martina harus mengenakan masker dan keluarganya harus masih sangat berhati-hati di rumahnya, seperti mengganti deterjen dan membersihkan menggunakan cuka.
2. Ternyata Martina mengidap penyakit Cell Activation Syndrome
Penyakit tersebut bernama Mast Cell Activation Syndrome (MCAS) , sebuah kondisi imunologis yang membuat diinya alergi nyaris terhadap segala hal, termasuk rasa panas, air dan parfum. Oleh karena itu, ia terpaksa absen dari sekolah dan harus tinggal dirumah, didalam ruangan terisolasi untuk menghindari syok.
"Aku kehilangan banyak teman setelah mengidap MCAS, sulit bagi mereka untuk melihatku pingsan dan harus di suntik EpiPen dan harus langsung dibawa ke rumah sakit tiap kali,"kata Martina , dikutip dari Mirror pada Jumat 18 Januri 2019. Padahal dua setengah tahun yang lalu , Martina merupakan gadis yang sangat sehat.
3. Kini orang tuanya menggunakan jasa anjing yang terlatih untuk membantu Martina
Untuk mengatasinya, kini orang tuanya menggunakan jasa anjing asisten yang terlatih untuk membantu Martina, bernama Caiomhe. Hidung anjing 100 ribu kali lebih baik daripada manusia dan nyaris tiap proses biokimia dalam tubuh kita teridentikasi lewat bau.
Sehingga kini Caiomhe terlatih untuk menyadari jika Martina akan mengalami reaksi, bahkan sebelumnya ia sendiri menyadarinya. Hal ini disebebakan anjing betina ini dapat mengendus histamin (zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel didalam tubuh ketika mengalami reaksi alergi atau infeksi) yang dilepaskan dalam tubuhnya.
"Caiomhe mengubah hidupku, aku menjadi lebih aman dengan ia ada di sektiarku, aku jadi bisa bersosialisi lagi. Kadang memang terasa sepi, namun dia selalu berada di sisiku untuk melindungiku. Benar-benar teman terbaik. Dia membuatku tak lagi merasa sendirian, bahkan di tengah malam kadang ia datang untuk mengecekku," pungkas Martina seperti yang dilansir dari goodnewsnetwork Jumat 18 Januari 2019.
Komentar
Posting Komentar