BAYI PERTAMA YANG DI MODIFIKASI GENETIKNYA DILAHIRKAN DI TIONGKOK
situsjudi.online - Profesor dari Universitas China yang bernama He Jiangkui mengunggah sebuah video di YouTube yang memperlihatkan kedua bayi kembar perempuan yang baru saja lahir beberapa minggu lalu. Profesor yang dididik di Stanford, Amerika Serikat dan bekerja di laboratorium di Kota Shenzen, China dibagian selatan; mengklaim bahwa DNA kedua bayi kembar tersebut telah dirubah sehingga mereka tidak akan tertular penyakit HIV.
Teknik CRISPR digunakan untuk memodifikasi DNA kedua bayi tersebut
He Jiangkui mengatakan bahwa ia memodifikasi DNA bayi tersebut menggunakan teknik untuk menghapus dan mengganti untaian DNA dengan presisi yang tepat, teknik ini dinamakan CRISPR.
Kedua bayi yang dikenal sebagai Lulu dan Nana lahir melalui IVF dengan menggunakan telur yang telah di modifikasi sebelum di masukkan ke dalam rahim. Segera setelah membuahi telur dengan sperma milik suaminya, embriologis dengan segera memasukkan protein CRISPR/Cas9 dan memodifikasi genetik mereka.
He Jiangkui, profesor yang menimba ilmu di Stanford dibalik penemuan ini
Perkembangan penelitian itu diterbitkan oleh jurnal industri MIT Technology Review pada hari Minggu, 25 November lalu yang mereferensi dokumen-dokumen medis yang diungah tim riset He Jiangkui di Southern University of Science and Technology, dimana mereka berusaha untuk merekut pasangan untuk menjadi bahan eksperimen mereka.
Rekayasa genetik pada embrio telah menjadi bahan perbincangan di kalangan medis, namun memodifikasi gen-gen sehingga mereka dapat melawan penyakit tertentu merupakan langkah revolusioner dan juga berbahaya.
Walaupun sekilas terdengar menakjubkan, proses memodifikasi DNA di larang dilakukan di Amerika Serikat karena perubahan DNA akan diturunkan ke generasi selanjutnya dan ditakutkan akan merusak dan mempengaruhi gen-gen yang lain sehingga penelitian He Jiangkui dianggap tidak etis.
Penelitian yang dilakukan He Jiangkui memicu perdebatan sengit dikalangan komunitas ilmiah, beberapa dari mereka meragukan klaim yang diutarakannya dan sebagian lagi mencela penelitian yang ia lakukan.
Nicholas Evan, asisten profesor filsafat di University of Massachusetts Lowell, mengatakan bahwa mengumumkan penelitian tersebut melalui YouTube dianggap problematik karena mengesampingkan proses pemeriksaan penelitian yang menunjukkan betapa validnya hasil penelitiannya.
Walaupun banyak menuai kontroversi dan perdebatan He Jiangkui tetap akan menghadiri konferensi #GeneEditSummit yang dilangsungkan pada hari Selasa Minggu ini. Ketua Konferensi Internasional, David Baltimore mengatakan, "Kami tidak melakukan apa pun yang akan mengubah gen ras manusia, dan kami juga tidak melakukan apa pun yang memiliki efek samping yang menurun dari generasi ke generasi."
Komentar
Posting Komentar