DAKWAH TAPI ISINYA UJARAN KEBENCIAN, BUYA SYAFII: ITU TIDAK BERADAB

situsjudi.online - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Ma'arif meminta para penceramah tidak melontarkan ujaran kebencian dalam dakwah mereka.

"Isi dakwah itu harus sejuk dong, yang damai, yang membangun kesadaran manusia," kata Syafii Ma'arif, Senin 3 Desember 2018.

1. Dakwah berisi ujaran kebencian dinilai tidak beradab



Buya Syafii, begitu Syafii Ma'arif disapa, mengatakan dakwah seharusnya tidak berisi hinaan kepada seseorang dan tidak sepatutnya di isi berbagai hoax atau berita bohong.

"Itu menurut saya tidak beradab," kata Buya Syafii.

2. Memaklumi jika penceramah diperiksa polisi karena ujaran kebencian



Syafii Ma'arif pun memaklumi jika ada penceramah yang diperiksa polisi karena ada ujaran kebencian dalam isi dakwahnya.

"Ya kalau dia melakukan kesalahan, melanggar hukum ya tidak apa-apa. Semua berkedudukan sama di depan hukum," kata Syafii.

3. Bahar di laporkan ke polisi



Sebelumnya Bahar bin Smith dilaporkan Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid. Dalam laporan tersebut disebutkan Bahar menyampaikan ucapan yang diduga menghina Presiden Jokowi. Bahar dituduh menyebut Presiden Jokowi dengan istilah banci dan haid.

Menurut Muannas, apa yang disampaikan Bahar itu bukan ceramah yang beradab karena isinya melecehkan seorang kepala negara. "Tidak pantas disebut habib atau ulama kalau berkata kasar penuh kebencian seperti itu,"katanya.

4. Bahar bin Smith diperiksa hari ini



Seperti diketahui, penceramah Bahar bin Smith hari ini akan diperiksa polisi dalam kasus dugaan ujaran kebencian.

Dalam salah satu ceramahnya, Bahar diduga menhina Presiden Jokowi saat berorasi di panggung reuni 212 kemarin, Bahar menolak meminta maaf dan mengatakan dirinya siap jika harus mendekam di penjara.