POLISI : ISTRI ABU HAMZAH LEBIH RADIKAL DAN MILITAN DARI SUAMINYA
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan istri Abu Hamzah (AH), terduga pemilik bom yang meledak di Sibolga, lebih radikal dan militan ketimbang suaminya.
“AH sampaikan kepada Densus kalau istrinya lebih keras (pemahaman radikal) dibandingkan dirinya sendiri, negosiasi selama 10 jam tidak berhasil dan (istrinya) nekat meledakan diri,” kata Dedi Prasetyo di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 13 Maret 2019.
1. Kapolda Sumatera Utara dan Bupati Sibolga turun langsung dalam proses negosiasi
Negosiasi antara Polisi dan Istri Abu Hamzah melibatkan banyak pihak, seperti Kapolda Sumatera Utara dan Bupati Sibolga. Namun istri Abu Hamzah tidak menggubris sedikit pun.
“Kita menggunakan pengeras suara masjid karena pengeras suara masjid itu salah satunya dilakukan oleh takmir masjid juga agar didengar suaranya,” terangnya.
2. Ledakan susulan terus terjadi usai negosiasi
Dedi mengatakan negosiasi tersebut menemukan jalan buntu hingga akhirnya istri Abu Hamzah nekat menghabisi nyawanya sendiri beserta satu anaknya.
“Terus kita melakukan negosiasi untuk mengulur waktu kita juga belum berani masuk untuk utamakan keselamatan,” jelasnya.
“Negosiasi sampe jam 01.20 sampe 01.40 WIB terdengar suara ledakan. Kita belum berani merapat ke TKP karena takut ada susulan ledakan, (ternyata) benar selang beberapa menit terjadi susulan ledakan kembali sehinga terjadi kebakaran dirumah,” sambungnya.
3. Istri Abu Hamzah meninggal bersama satu orang anaknya
Seperti diberikan sebelumnya, istri Abu Hamzah nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melakukan bom bunuh diri di rumah kontrakannya di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu 13 Maret 2019.
“Barusan dari lapangan dan evakuasi ibu dan anak dapat dipastikan yang berada di kamar saat meledakkan diri ibu dan seorang anak kecil berusia 2 tahun lebih,” ujar Dedi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 13 Maret 2019.
4. Disinyalir masih banyak bom di lokasi
Selama proses evakuasi, tim Gegana sangat berhati-hati saat menyisir seluruh ruangan rumah karena disinyalir masih terdapat bahan-bahan peledak yang membahayakan.
“Saat ini tim berhati-hati untuk olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan evakuasi tubuh-tubuhnya,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar